Selasa, 17 Januari 2012

Seorang adik yang BODOH

Cerita ini berasal dari pengalaman yang bercampur karangan..
Di suatu instansi pendidikan, pastilah ada yang namanya adik kelas dan kakak kelas.. cerita ini berawal ketika liburan kenaikan kelas.. seorang adik kelas yang lugu nan cuek merasa kesepian karna dia tidak punya seorang kakak maupun adik.. tapi dia adalah anak manja yang masih seperti anak kecil dan suka diperhatikan..
Suatu ketika dia berbicara kepada seorang kakak kelas..
‘kak,boleh aku berteman denganmu? Bolehkah?’
Karna kakak kelas itu baik,dia menjawab ‘boleh dek’
Setelah itu adik kelas dan kakak kelas itu berteman baik dan sampai akhirnya adik kelas itu bertanya lagi kepada kakak kelas, ‘kak,bolehkah aku menganggapmu sebagai kakakku? Bolehkah?’
Kakak kelas itupun menjawab, ‘boleh dek’
Setelah itu cerita mereka berganti menjadi cerita kakak adik..
Suatu ketika hujan turun, kakak melarang adik agar tidak hujan-hujanan tapi si adik tidak mendengarkan perkataan kakak.. dan sampai akhirnya adikpun jatuh sakit karna hujan-hujanan.. yaa,itu memang salah adik yang tidak mendengarkan kakak padahal kakak bermaksud baik kepada adik..
‘maafkan aku kak,aku memang salah,aku bodoh karna tidak mendengarkanmu’ kata adik kepada kakak.
Kakakpun menjawab,’jangan diulangi lagi ya’
Suatu ketika disaat si adik akan ulangan,kakak menyuruh adik untuk belajar.. tapi si adik tidak mendengarkan kakak.. adik malah memilih untuk bermain hingga akhirnya adik mendapat nilai jelek.. adik menangis, dan dia berkata pada kakak, ‘maafkan aku kak,aku memang salah,aku bodoh karna tidak mendengarkanmu’
Kakakpun menjawab,’lain kali kamu harus belajar dek’
Untuk yang ketiga kalinya ketika si adik ingin mengendarai mobil di jalan raya.. kakak melarang adik untuk mengendarai mobil di jalan raya karena si adik baru belajar beberapa hari.. tapi, si adik tetap nekat dan akhirnya adik kecelakaan hingga salah satu kakinya patah..
Di rumah sakit saat adik sedang dirawat..
Kakak bertanya kepada adik,’dek,apakah kamu masih menganggapku sebagai kakakmu?’
‘iya kak’ jawab adik
‘tapi kenapa kamu tidak pernah mendengarkan perkataanku?’ Tanya kakak lagi
‘maafkan aku kak,aku memang salah,aku bodoh karna tidak mendengarkanmu’ jawab adik
Kakakpun jengkel karena si adik selalu berkata begitu tapi adik tidak pernah mendengarkan kata kakak.
‘kenapa kamu selalu merasa bodoh karena tidak mendengarkan perkataanku?’ Tanya kakak
‘kak,aku memang selalu bodoh,kamu baik padaku tapi aku tidak pernah mendengarkanmu. Aku memang bodoh kak. Tapi aku pernah merasa pintar.’
Adik terdiam sejenak.. dan adik melanjutkan perkataannya..
‘aku pernah merasa pintar ketika aku memilihmu menjadi kakakku’

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Sabtu, 26 November 2011

A Boy and an Apple Tree

One time, there lived a big apple tree and a boy who liked to play around under the apple tree everyday. He was happy to climb up to the top of the tree, eat the fruit, a nap in the shade of the shade leaves. The boy loved the apple tree. Similarly, the apple tree is very love little boy too.
Time flies. The boy had grown big and no longer playing with the apple tree every day. One day he went to the apple tree. His face looked sad
“Come over here and play with me,” said the apple tree.
“I’m not a little kid playing with the tree again,” replied the boy.
“I want to have toys, but I’m not having money to buy it.”
The tree replied, “Sorry, but I did not have money … but you can take all of my fruit and sell it. You can get the money to buy toys. “
The boy was very happy. He grabbed all the apples on the tree and left happily. However, after that the boy never came back. The tree was sad again.
One day the boy returned again. Tree was so excited.                     
“Come play with me anymore,” said the apple tree.
“I do not have the time,” replied the boy.
“I have to work for my family. We need a house for shelter. Will you help me? “
“Sorry, but I don’t have a house. But you can cut down all of my branches to build your house”, said the apple tree. Then the boy cut all of the branches and twigs that apple tree and left happily.
The tree was also felt happy to see the boy happy, but the boy never came back again. The tree was lonely and sad again.
One hot summer day, the boy returned again. The tree was delighted.
“Come and play again with me,” the tree said.
“I’m sad,” said the boy.
“I’m old and want to live in peace. I want to go on vacation and sailing. Will you give me a boat to cruise? “
“Sorry, but I don’t have a boat, but you may cut my trunk and use it to create a ship that you want. Go sailing and have fun. “Later, the boy cut the tree trunk and makes a dream ship.
He then went sailing and never again came to the apple tree.
Finally, the boy returned again after all these years later.
“I’m sorry my son,” said the apple tree.
“I do not have apple for you anymore.”
“It’s okay. I also have no teeth to bite your fruit, “replied the boy.
“I don’t have a trunk and branches you can climb,” said the apple tree.
“Now, I’m too old for that,” replied the boy.
“I really do not have anything more can I give to you. What remains is my roots old and dying, “said the apple tree with tears.
“I do not need anything else right now,” said the boy.
“I just need a place to rest. I was so tired after all these years. “
“Oooh, very nice. Do you know? The root of old trees is the best place to lie down and rest. Come, lay in the arms of my roots and rest in peace. “
The boy lay in the arms of tree roots.
The tree was glad and smiled with tears in his eyes

SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA


“Neeeeettt… waktu telah menunjukkan pukul 06.55,bel masukpun berbunyi. Dengan rasa tergesa-gesa akupun berjalan menuju kelas sepuluh sembilan. Kelasku terletak di lantai dua,dekat dengan tangga sebelah kamar mandi. Untuk menuju kelasku memang harus melewati ruang guru. Aku semakin tergesa-gesa ketika melihat para guru sudah keluar dari ruangannya untuk mengajar. Ketika aku menaiki tangga,aku bertemu salah satu kakak kelasku yang bernama kak Nisa. Dia berparas cantik, berkulit putih dan mempunyai rambut yang indah. Dia juga pintar,kaya,dan banyak disukai banyak laki-laki di sekolahku. Selayaknya anak kecil yang harus menghormati orang dewasa,sebagai adik kelas,akupun menyapanya. “pagi kak nisa..”,begitulah aku menyapanya. Aku juga melemparkan senyumanku ke dia. Tapi dia tidak membalas sapaanku. Dia juga tidak membalas senyumanku,dia hanya menoleh dan terus berjalan. Dalam hati aku berkata,”hihh, disapa kok nggak dibales? Sebel!!”. Aku menaiki sisa tangga dengan penuh emosi. Di dalam kelas aku terus memikirkan kejadian tadi pagi. Aku sedikit tenang dan berusaha berpikiran positif. Mungkin tadi kak Nisa tidak membalas sapaanku karena sedang buru-buru. Sudahlah,aku akan melupakannya.
        Hari berikutnya bel sekolahpun berbunyi lagi,”neeett….”. Tapi ini bukan bel masuk,tapi bel pulang. Akupun keluar kelas dan menuju depan hol sekolah. Di situ aku melihat kak Nisa sedang berdiri sendirian seperti menunggu sesuatu. Akupun memberanikan diri untuk menyapanya lagi,”siang kak Nisa..”. Lagi-lagi dia tidak membalas sapaanku. Dia hanya diam saja dan segera pergi dari tempat berdirinya. “eehh.. ini orang kok nyebelin banget ya? Disapa nggak dibales,sombongnya… mentang-mentang cantik,kaya, sombong banget’’ kataku dalam hati. Sejak saat itu aku tidak pernah menyapa kak Nisa lagi.
        Hari berganti hari, hari ini hari sabtu. Ada pengumuman dari sekolah bahwa minggu depan kelas sepuluh dan kelas sebelas berangkat siang karena ada tryout untuk kelas dua belas. Hari seninpun datang,aku berangkat pagi. Aku berangkat pagi karena aku harus mengikuti apel pagi. Sebelum apel berlangsung, aku menunggu di dekat tiang bersama teman-temanku yang lain. Di seberang tempat aku menunggu,ada anak-anak kelas sebelas sedang berkumpul juga. Tapi ada yang berbeda di situ, ada perempuan yang cantik. Aku dan teman-temanku kagum akan kecantikannya. Aku penasaran,siapa perempuan itu? Aku tidak pernah melihatnya, apakah dia anak baru? Aku tidak tahu. Hari berikutnya,hari selasa,seperti biasa aku berangkat pagi untuk melakukan aktivitas rutinku. Lagi-lagi perempuan itu ada di antara kelas sebelas. Selama seminggu berangkat siang,perempuan itu selalu ada disitu. Pada hari jumat,hari terakhir apel selama masuk siang,aku sempat berpapasan dengan perempuan itu. Aku melihat nama yang menempel di seragam pramukanya bertuliskan Revi SA. Terlintas dalam benakku,”oohh..perempuan ini bernama Revi..”. Hari demi hari,banyak info yang datang mengenai perempuan ini. Dia adalah siswi kelas sebelas jurusan ipa.
        Pada suatu hari ketika pulang sekolah,aku berpapasan dengannya lagi. Dia melemparkan senyumannya ke arahku,tetapi aku tidak membalasnya. Aku mengira dia melemparkan senyumannya ke teman sekelasnya yang berjalan tepat di belakangku. Aku tidak tahu pasti senyumannya itu untuk siapa. Sepulang sekolah,aku menyibukkan diri dengan membuka akun facebookku. Di beranda ada pemberitahuan bahwa ‘Revi Sista Arsani menerima permintaan pertemanan anda’. Aku bertanya dalam hati,”apakah orang ini adalah revi kakak kelasku yang itu?”. Ternyata aku telah memintanya menjadi teman facebookku. Aku pun langsung mengirimkan pesan kepadanya,ya hanya mengucapkan terimakasih karena dia telah menerima permintaan pertemananku. Hari kamis pun tiba,hari ini sepulang sekolah ada kegiatan renang untuk kelas sepuluh dan kelas sebelas ipa. Di kolam renang aku bertemu dengannya,aku melambaikan tanganku ke dia,tapi dia hanya diam saja. Jujur,aku sangat kesal dengannya. Aku sempat berpikir,”apa dia sama dengan kak Nisa? Kenapa kakak kelas selalu begitu? “. Sepulang renang,aku membuka akun facebookku lagi. Disitu ada sebuah pesan masuk. Hm,ternyata itu dari Revi kakak kelasku. Aku langsung membacanya,dia menulis balasan pesanku kemarin.
 “iya dek,sama-sama. Kamu tadi yang melambaikan tanganmu ke arahku ya?”.
“iya,tapi sayangnya kamu diem aja”,balasku lagi.
“maaf ya,tadi aku kira kamu melambaikan tanganmu ke anak kelas sepuluh yang ada di belakangku”,jawabnya.
“emmmmmmmm,jadi gitu.. yauda nggak apa-apa deh”,kataku.
“ya besok kalau ketemu aku lagi,kamu nyapa aku lagi aja deh,pasti aku bales”,suruhnya.
“iya deh”,balasanku.
Perbincangan melalui facebook itu pun berakhir. Beberapa hari setelah itu ketika aku ingin menuju kelas,aku melihatnya di depan kelasnya. Aku langsung menyapanya,
“pagi kak..”
“pagi..kamu adek yang kemarin sempet ngobrol di facebook ya?”,tanyanya.
“iya”,jawabku.
“salam kenal aja dek,namamu siapa sih? Kok ada yang manggil kamu not?”,dia bertanya lagi.
“namaku..nih baca sendiri aja”,(sambil menunjukkan nama di seragamku)
“namamu kok lucu sih dek,temen-temenmu pada manggil kamu not”,katanya.
“hmmm..ya terserah mereka,kan emang namaku ada unsur notnya”,jawabku.
Dia bertanya,“berarti terserah aku juga dong kalau aku manggil kamu nenot?”
Aku kaget,“ha? Nenot? Kok bias jadi nenot sih?”
“katanya terserah,berarti nggak apa-apa dong”,balasannya.
“iya deh,udah dulu ya,aku mau ke kelas”,kata terakhirku.
“oke dek nenot”,kata terakhirnya sebelum aku masuk kelas.
Setelah hari itu,setiap aku bertemu dengan kakak kelas itu,dia selalu menyapaku dengan panggilan nenot. Aku pun tidak mengerti arti kata nenot itu. Tapi aku sadar,ternyata dia tidak seperti kak Nisa. Ternyata tidak semua kakak kelas memiliki sifat yang sama.



NB: Jelek cerpennya biarin,yang penting iklas buatnya..

Sebuah Catatan Dalam Perjalanan Hidupku

Hidup adalah coretan kita sendiri. Semua hal yang terjadi dalam hidup berasal dari diri kita sendiri. Bagaimana hidup kita ,tergantung coretan yang kita buat. Jika kita membuat coretan yang indah maka hidup kita akan indah. Dan sebaliknya, jika kita membuat coretan yang buruk maka hidup kita akan menjadi buruk juga. Mungkin memang benar yang mengatur hidup kita adalah Tuhan YME tetapi Tuhan mengaturnya berdasarkan apa yang kita perbuat untuk hidup kita sendiri.

Awali semua hal yang kamu lakukan dengan senyuman maka semua hal itu akan membuatmu lebih tersenyum. Jangan biarkan suatu hal merenggut senyumanmu sebelum kamu benar-benar mengerti tentang suatu hal tersebut. Senyuman itu suatu hal yang kecil tapi yakinlah ketika kamu tersenyum suatu hal yang besar akan menyambutnya dengan indah. Senyum itu indah.

Jangan salahkan keadaan ketika kamu menangis. Pandanglah ke belakang apa yang membuatmu menangis. Tatalah memori itu dan majulah dengan senyuman. Hentikan air mata yang kadang membuatmu buta. Tataplah lurus ke depan sesuai rencana awal. Lupakan tangisan,ingatlah masa depan. Tangisan hanyalah pelampiasan, bukan untuk berhaluan dari tujuan. Berfikirlah untuk apa kamu menangis dan pikirkanlah dampak dari tangisan itu.

Setiap kamu melangkah pasti ada arti di dalamnya. Semua arti itu tergantung bagaimana kamu memulai sampai menghentikan langkah itu. Setiap langkah yang kamu buat pasti akan meninggalkan bekas yang nantinya akan menunjukkan siapa kamu sebenarnya. Berusahalah untuk melangkah dengan indah karena langkah yang kamu buat akan sangat berarti untuk langkahmu selanjutnya. Yakinlah dalam setiap langkahmu dan buatlah langkah-langkah indah di perjalanan hidupmu.

Kenali siapa dirimu sebelum orang lain mengenalmu. Jangan biarkan dirimu dibuat oleh orang lain yang mengenalmu dari pandangan orang lain itu. Buatlah dirimu sendiri dari bagaimana kamu memandang dirimu agar orang lain mengenalmu bukan dari pendapat mereka tapi dari apa yang ada di dirimu. Lihatlah semua hal yang ada di dirimu. Berkacalah, siapa dirimu sebenarnya.

Dewasalah sebelum kamu benar-benar dewasa. Dewasa adalah sebuah kata sederhana yang sulit untuk dicapai. Dewasalah terhadap diri kamu,keadaan dan masa depan. Dewasa membuatmu mengenal masa depanmu ketika kamu dituntut untuk benar-benar menjadi dewasa. Belajarlah dari sekarang agar kedewasaan yang kamu capai benar-benar kedewasaan yang dewasa,bukan kedewasaan yang terbentuk karena tuntutan.

Buatlah masa mudamu lebih berarti dari apa yang sekarang terjadi. Lukislah masa mudamu dengan kuas terbaikmu untuk mencapai impianmu. Lakukan hal yang ingin kamu lakukan selagi itu memberikan hal positif untuk ke depan. Buatlah sebuah cerita indah yang berkesan untuk bekal masa depan. Masa mudamu adalah inti dari hidupmu. Cerita masa depanmu ada di masa mudamu. Jangan sia-siakan itu.

Jangan pernah merasa sendiri ketika masih ada orang yang menemanimu. Jika itu terjadi maka kamu adalah orang yang tidak menganggap dan menghargai orang-orang yang telah mengisi hidupmu selama ini. Hargai mereka seperti kamu menghargai hidupmu. Sesungguhnya hidupmu tidak akan berwarna tanpa mereka. Mereka adalah prajurit yang akan menemanimu sampai kamu tertembak oleh senapan kematian.

Jangan pernah mundur sebelum maju. Tataplah lurus tepat ditujuanmu. Benamkan dalam otakmu apa yang menjadi tujuanmu. Jangan pernah takut untuk menggapai itu. Yakinlah bahwa kamu bisa sampai ke titik tujuanmu. Rasakan dengan hatimu,majulah dengan usahamu. Siapkan semua bekal untuk maju. Untuk apa kamu mundur saat kamu telah sampai ke titik penghentianmu. Jalanlah maju dan gapailah tujuanmu.

Apa yang ada di pandanganmu belum tentu sama dengan yang sebenarnya. Ketika kamu melihat sesuatu, janganlah kamu hanya melihat dari matamu. Tapi lihatlah juga dengan hatimu. Rasakan semua yang terjadi seperti kamu mengulang memori. Kombinasikan mata,hati dan pikiran sebelum kamu menentukan sebuah kesimpulan. Ingat, mata bukan satu-satunya jawaban atas sebuah kejadian.

Banggalah atas perjalananmu selama ini. Lihatlah apa saja yang telah kamu lewati. Jadikan semua itu sebagai pembelajaran yang berarti. Pahami semua rintangan yang telah kamu lalui dan banggalah karena kamu telah melewatinya. Percayalah bahwa sebenarnya kamu lebih hebat dari apa yang kamu bayangkan. Bersiaplah, rintangan berat telah menantimu untuk dilewati olehmu seperti kamu melewati rintangan yang sebelumnya.

Pandanglah semua orang yang ada di sekitarmu dan tanyakan dalam hatimu tentang bagaimana kamu memperlakukan mereka. Putarlah memori tentang mereka. Pikirkan timbal baliknya. Berikan porsi perlakuan yang sesuai seperti mereka memperlakukanmu. Jangan buat mereka pergi karena perlakuan yang salah. Benahi diri dan perlakukanlah mereka seperti yang seharusnya.

Sesuatu yang salah seharusnya tidak disalahkan tapi diubah agar menjadi benar. Bayangkan berapa kesalahan yang terjadi di hidup ini. Jika setiap kesalahan disalahkan maka seterusnya akan salah. Jika ada kesalahan,seharusnya itu dibenahi seperti apa yang seharusnya. Jangan buat noda menjadi noda lagi. Bersihkan noda itu agar menjadi bersih. Berhati-hatilah dan jangan membuat noda yang sama.

Jangan pernah berfikir bahwa negatif akan selalu negatif. Sesuatu yang kita anggap negatif belum tentu sebenarnya negatif. Kita menganggapnya negatif karena kita memandang dari sisi yang negatif, kita juga merasakan dari sisi negatif pula. Tapi jika kita menganggap suatu kenegatifan dari sisi positif, maka kenegatifan tersebut akan berubah menjadi sesuatu yang positif. Buka mata dan lihatlah yang sebenarnya.

Jangan memaksakan hal yang sebenarnya tidak bisa kamu paksakan. Percayalah, Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita. Terima saja apa yang diberikannya. Jangan pernah kita paksakan hal yang sebenarnya bukan untuk kita. Jika kita memaksakan sesuatu, maka sesuatu itu akan menuntut kita untuk terus memaksakan sesuatu. Dan jika itu terjadi,itu bisa membuatmu hidup dengan keterpaksaan.

Sesuatu yang tidak kamu sadari terkadang lebih berarti dari apa yang selama ini kamu pahami